Salahkah Jika Menyerah karena Hanya Pasangan yang Berjuang Terlalu Keras?

Bagaimana jika kita terlalu lelah menjalani hubungan karena selalu berkaca dengan pengalaman masa lalu?

Permasalahan mengenai hubungan seperti ini jamak dijumpai, dan mungkin banyak dari kita menjalaninya. Memang tidak terlihat seindah drama di layar kaca. Perasaan takut dan bersalah terkadang timbul di dalam diri. Takut akan kegagalan-kegagalan dari pengalaman berhubungan di masa lalu. Takut jika saat yang sangat indah ini berakhir kembali, dan samasekali tidak sesuai dengan harapan.Perasaan itu semakin diperburuk dengan rasa bersalah. Tidak bisa dipungkiri dengan pengalaman buruk di masa lalu, kitapun seringkali menyalahkan diri sendiri. Alih-alih memperbaiki diri, nyatanya kita lebih banyak terjebak dengan rasa bersalah yang semakin memburuk setiap harinya.

Kapan Harus Memilih untuk Meyerah



Perasaan mencintai pasangan dengan sangat pasti bertentangan dengan rasa takut dan bersalah yang selalu hadir. Seperti ada peperangan dalam menetapkan perasaan yang kita juga kesulitan memilih siapa pemenangnya. Kebanyakan pasangan yang masih ingin bertahan akan selalu berusaha keras, dan memberikan kita yang terbaik. Namun kita paham bahwa pasangan kita sebenarnya tidak akan pernah bisa merasakan apa yang bisa kita rasakan. Hal itu menjadikan dia akan selalu merasa bahwa usahanya tidak akan pernah cukup untuk membuat kita memutuskan untuk bertahan.

Menyerah bisa menjadi pilihan terbaik ketika kita juga melihatnya tersiksa, atau bahkan melihatnya kehilangan arah dalam hubungan ini. Kita bisa membicarakannya baik-baik dengan pasangan. Pahami bahwa pilihan ini pasti akan menyakiti hatinya, tidak mungkin tidak. Jadi biarkan dia menyembuhkan diri, dan kita hanya harus berpegang teguh dengan keputusan yang kita ambil. Karena dalam keputusan ini, tetap memberi perhatian layaknya pasangan, atau karena kasihan hanya akan membuatnya lebih buruk. Karena pada akhirnya, kita akan tetap memutuskan untuk pergi. Yakinkanlah padanya bahwa pasangan kita pantas untuk mendapatkan yang lebih baik dari diri kita.

Kapan Harus Memilih untuk Bertahan


Tapi tidak semua cerita harus berakhir dengan drama perpisahan dan kesedihan. Masih ada peluang untuk mempertahankan hubungan. Selain melihat ke usaha yang dilakukan oleh pasangan, kita juga harus mengevaluasi perubahan dalam diri kita sebelum dan sesudah bertemu dengan pasangan kita. Jika sebenarnya pasangan kita membawa banyak pengaruh dan perubahan yang positif kepada kita, maka hubungan ini layak untuk dipertahankan. Kita juga harus melihat sejauh mana kita mampu untuk mengatasi rasa takut dan bersalah yang selalu muncul. Jika ternyata itu merupakan hal yang tidak terlalu sulit, dibanding dengan kehilangan pengaruh positif yang selalu kita dapat, maka itu tanda bahwa kita harus bertahan.

Ber pengertian kepada pasangan, meskipun sulit, bahwa kita memerlukan banyak dukungan untuk ketakutan dan rasa bersalah kita. Mintalah ia untuk paham bahwa kitaa sedang berusaha mempertahankan apa yang menurut kita berharga dan tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Dengan pembicaraan yang baik, pasangan akan lebih memahami dan mungkin lebih tepat dalam memperjuangkan hubungan kita. Namun, kita tentu tetap harus bertanggung jawab untuk merubah diri dan memberikan yang terbaik untuk pasangan kita.